Casey Stoner kembali melontarkan kritik tajam kepada Valentino Rossi
yang memutuskan untuk kembali bersatu dengan tim Yamaha Factory pada
musim depan setelah gagal tampil kompetitif bersama Ducati selama satu
setengah tahun terakhir.
Casey Stoner merasa bersimpati terhadap Ducati yang dinilainya tak layak
untuk mendapatkan hasil buruk sejak kedatangan Valentino Rossi pada
akhir musim 2010 silam. Lantas Stoner mengkritik Rossi karena pembalap
berusia 33 tahun tersebut tidak mengerahkan kemampuan maksimal untuk
membesut motor Desmosedici-nya.
Casey Stoner yang menyandang gelar
juara dunia MotoGP perdananya bersama Ducati pada musim 2007
berkata: ”Saya merasa menyesal untuk Ducati karena dia memilih untuk
bersama mereka dan tak melakukan apapun selain mengeluhkan motornya.
Jelas sekarang mereka memiliki motor yang bisa dipakai balapan dengan
baik, karena dia terus-menerus dikalahkan oleh Nicky dan Hector dan tak
ada yang patut dibanggakan. Kita sudah mendengar kata orang-orang kalau
dia akan mengantar Ducati hingga mencapai kejayaan, namun kita belum
melihat hasil apapun.”
Casey Stoner merasa dapat membalikkan fakta yang pernah diungkapkan
oleh Valentino Rossi dan krunya, Jeremy Burgess. Sebelum hijrah ke
Ducati, Valentino Rossi mengkritik kalau Casey Stoner tak dapat
melakukan upaya maksimal saat menunggangi motor Desmosedici, sedangkan
Jeremy Burgess menilai kalau mereka dapat menyelesaikan problem front
end dalam waktu singkat.
Akan tetapi Valentino Rossi dan Burgess tak mampu berbuat banyak
untuk dapat mengentaskan masalah tersebut dan mereka hanya dapat meraih
dua podium tanpa satupun kemenangan sejak awal musim 2011 lalu, dan
Casey Stoner berkata: ”Sejak awal mereka memakan omongan mereka sendiri.
“Jerry berkata hanya perlu 80 detik untuk menyelesaikan masalah pada
motor tersebut dan problem yang mereka miliki mudah untuk diselesaikan,
tetapi sekarang mereka menjalani dua tahun dengan berkutat pada hal yang
tak mampu memberikan terobosan apapun.
“Sesungguhnya Valentino mendapatkan hasil terbaik saat balapan
pertamanya dengan Ducati di trek kering, namun saat itu dia masih
dibalut cedera bahu, dan saya belum melihat kemajuan apapun selama dua
tahun terakhir dan hal ini mengecewakan.
“Saya merasa menyesal terhadap orang-orang yang terlibat di balik
pembuatan motor tersebut. Jelas Valentino tidak maksimal dalam
mengendarai motor yang tidak sempurna. Dia sudah pernah mengakuinya.
Jika dia memiliki sebuah tunggangan yang begitu bagus di Yamaha
sebelumnya, namun dia tidak tampil maksimal jika motornya tidak
sempurna, maka Tuhan tahu betapa bagus motor tersebut.
“Jelas dia tidak ingin melakukan usaha keras bersama Ducati. Ini
merupakan hal yang mengecewakan bagi Ducati karena mereka melakukan
semua yang mereka bisa namun dia bahkan tidak pernah mencoba untuk
mengerahkan kemampuan terbaik pada motor itu.
“Terdapat sejumlah pembalap di paddock yang sudah memandang diri
mereka sendiri sebagai test rider yang bisa mengantar pabrikan ke arah
yang benar, sementara Valentino pastinya telah membuktikan kalau ia
tidak melakukan hal demikian terhadap Ducati. Sudah jelas kalau dia
butuh motor yang sangat bagus untuk bisa menang.
“Jelas dia tak bisa menang bersama Ducati dan membuatnya kompetitif,
jadi dia memilih untuk keluar. Dia bilang kalau dia ingin menyelesaikan
karir bersama Ducati dan saat ini dia akan pindah.
“Dia seharusnya bertahan dengan Ducati saat akhir-akhir ini dia
memakai helm “let’s stick together (Restiamo Uniti). Tak lucu
kedengarannya bahwa dia sudah memakan kata-katanya sendiri namun
orang-orang masih memaafkannya.”
Menanggapi komentar Casey Stoner tersebut, pada akun Twitternya
Valentino Rossi menulis: “Seperti biasa, (komentar) yang sangat bagus
dari temanku, Casey ah ah ah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar